Mesin Hydraulic Press dan Mesin Mechanical Press

Dibanyak dunia industri mesin press banyak digunakan baik yang bekerja dengan sistem hydraulic sering digunakan Mesin Hydraulic Press maupun Mesin Mechanical Press. Pada dasarnya mesin press baik hydraulic press maupun mechanical press ini berfungsi untuk melakukan penekanan, baik untuk proses drawing, punching, blanking, fitting, shearing, bending, forging atau yang lainnya.

Pada mesin press hydraulic tenaga yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan slide dengan memakai sistem fluida dalam hal ini medianya oli yang dialirkan ke hydraulic cylinder begitupun die chusion custom, semua control fluida menggunakan valve hydraulic. Sistem fluida ini digerakkan oleh pompa hydraulic (gear pump, vane pump atau piston pump) yang berfungsi memompa oli dari tangki yang diteruskan ke cylinder – cylinder. Untuk mengontrol besar kecilnya pressure, kecepatan gerakan cylinder, dan lainnya digunakan banyak valve mulai dari solenoid, check valve, relief valve dan yang lainnya. Karena menggunakan sistem hydraulic mesin ini dapat dengan mudah diatur atau disetting gerakannya maupun tenaganya, namun untuk masalah tenaga tergantung pada kemampuan tenaga motor yang digunakan untuk menggerakan hydraulic pump.

Sedangkan pada mesin mechanical press menggunakan sistem mechanical dengan menggunakan fly wheel yang digerakkan elektro motor, yang diteruskan ke crank shaft yang selanjutnya menggerakkan slide untuk naik dan turun. Kontrol posisi dari gerakan slide menggunakan sisem clutch and break, dimana tenaga yang digunakan adalah pneumatic. Pneumatic sistem pada mesin ini biasanya digunakan untuk balancer dan die cushion. Sehingga kita sering melihat melihat adanya tabung udara baik dipasang di atas (crown dek) maupun dibawah mesin atau dibelakang mesin.

Dari kedua type meisn press ini dalam hal tenaga yang dihasikan cukup bervariasi, mulia dari press machine yang bertenaga 20 ton hingga ribuan ton. Namun demikian untuk mesin mechanical press, biasanya yang beredar di Indonesia hanya sampai 2500 tons, lain halnya dengan hydraulic press. Untuk mesin proses yang besar biasanya terbagi menjadi beberapa bagian, hal ini dikarenakan berat totalnya yang cukup besar (diatas 40 tons) agar memudahkan proses instalasi. Bagian tersebut terdiri dari Bed, Side Frame, Crown, Slide, Bolster Cylinder Hydraulic, Panel dan Accessoris lainnya. Ketika akan melakukan proses instalasi yang perlu dicek adalah paralel level dari base plate (base plate harus mempunyai ketebalan dengan toleransi yang sebaik – baiknya) Jangan sam[ai posisi base plate mempunyai selisih ketinggian yang jauh karena akan mempersulit saat levelling bed.

Ynag perlu diingat bahwa posisi bed saat pemasangan harus benar – benar mengikuti aturan yang telah ditentukan (lihat instalation manual), yang menjadi titik kritis adalah pada levelingnya dan ini mempunyai aturan yang kurang lebih sama untuk masing – masing machine maker. Apabila levelling ini belum menemukan nilai yang diinginkan, maka jangan pernah pekerjaan pemasangan side frame dilanjutkan. Karena dampak kemiringan bed akan membuat mesin cepat rusak dan saat setting akurasi posisi slide, bolster dan yang lainnya tidak akan bertemu. Leveling ini bertujuan untuk mengukur accuracy the flatness of the bolster surface. Mengenai standart dari pengukuran ini bisa mengacu pada JIS – B6403.

Kejadian yang sering ditemui saat meisn telah dipasang/digunakan dalam jangka lama (diatas 5th),  setting akurasi ini perlu dilakukan, dan kebanyakan yang dilakukan adalah setting keparalelan dan setting gap of slide. Dan sangat jarang sekali dilakukan pengecekan kelevelannya, dan jika mesin mengalami masalah khususnya hasil produksi tidak konsisten, dimana dies/molding telah dilakukan standarisasi biasanya hanya dilakukan pengecekan dan setting keparalelan serta setting gap of slide, dan jika ini telah dianggap benar/standar dan hasil produksi belum ok, maka dilakukan pengecekan kelevelan dari mesin dan jika ditemukan tidak standar langkah yang sering dilakukan adalah meratakan permukaan dari bolster dengan mengerinding permukaan bolster dengan ketebalan yang disesuaikan dengan hasil pengecekan levelnya sehingga ketebalan dari bolster tidak sama alias miring disesuaikan dengan kemiringan mesin.

Jika langkah ini dilakukan dalam waktu 2 – 4 tahun yang terjadi adalah ausnya dari slide sehingga gap of slide akan sulit sekali disetting, dan jika dipaksakan maka akan ada kemungkinan mesin tersebut akan mengalami kerusakan fatal. Karena itu masalah kelevelan mesin ini sangat penting sekali. Seperti dikatakan diatas jika leveling adalah masalah utamanya maka harus diselesaikan dengan benar dan sesuai dengan standar jangan sampai masalah leveling diselesaikan dengan setting keparalelan, mensurface grinding bolster, setting gap of slide atau ketegak-lurusannya (perpendicular).

Macam pengukuran akurasi dari mesin press :

1. Accuracy the flatness of the bolster surface

2. Accuracy of paralellism between bolster and slide

3. Accuracy perpendicular between bolster and slide movement

4. Clearance between slide guides and gibs accuracy of press machine.

Repair Cylinder

Cylinder baik Hydraulic maupun pneumatic umumnya dilakukan perawatan secara berkala baik itu perawatan total hydraulic sistem dengan mengganti oli filter dan lainnya maupun pada cylinder itu sendiri dengan penggantian seal kit dan rehardchrome rod piston. Untu perawatan cylinder hydraulic hendaknya dilakukan dengan seksama dimana seal kit harusnya diganti keseluruhan. Pada dasarnya cylinder hydraulic dan cylinder pneumatic yang umum dilakukan pemeriksaan saat repair ada 3 bagian utama yaitu :

1. Seal Package

2. Rod Piston

3. Cylinder Tube

Ketiga komponen ini apabila sudah tidak standart hendaknya dilakukan penggantian dimana untuk seal kit lebih baik diganti semua. Seal kit yang harus diperhatikan adalah pada rod seal dan dust seal serta O-Ring. Karena seal tersebut rawan mengalami kerusakan, baik karena proses pembongkaran cylinder maupun saat assembly cylinder.

Sedangkan untuk rod piston apabila tidak terjadi scratch terlalu dalam bisa dilakukan dengan demikian jika teran proses grinding / poleshing dan di rehardchrome. Namun demikian jika scratch rod cylinder terlalu dalam dan untuk mengembalikan dimensi rod piston agar mempunyai toleransi standar sehingga sesuai dengan ukuran rod piston diganti. Karena proses hardchrome ulang yang terlalu tebal tidak akan bisa menjamin dikemudian hari cylinder tersebut tidak menimbulkan masalah.

Oil Skimmer

Oil Skimmer adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel cair yang berada diatas cairan lain atau cairan yang mengambang dikarenakan cairan tersebut tidak homogen dan yang sering kita temui adalah cairan minyak yang mengambang di atas cairan air dan sering juga disebut oil separator. Alat ini cukup efektif untuk memisahkan minyak dengan air dimana jenis dari oil skimmer ini bermacam – macam. Di banyak industri manufaktur, alat ini digunakan untuk memisahkan kandungan oli yang tercampur dalam cairan pendingin (coolant) baik pada proses heat treatment, cutting, grinding dan milling dimana oli ini biasanya mengalir dari slide, gear dan bagian [art mesin lain yang membutuhkan pelumasan. Akibat dari kandungan oli yang tercampur dalam coolant menyebabkan coolant tidak berfungsi dengan optimal sehingga perlu dipisahkan oli dari cairan coolant.

Oil Skimmer juga sering digunakan untuk mengangkat tumpahan minyak dilaut akibat kapal tanker yang bocor atau yang lainnya. Di Industri perhotelan atau di restoran biasanya minyak nabati sisa – sisa proses memasak biasanya juga perlu dipisahkan agar tidak menyumbat saluran air atau yang sering dilakukan adalah untuk menurunkan biaya proses treatment (WWT) agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Pemakaian jenis oil skimmer biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan sebagai parameter yang sering dipakai dalam menentukan jenis oil skimmer ada beberapa yaitu :

  • Jenis minyak yang tercampur dalam air
  • Lokasi kerja dari oil skimmer (in door, out door, statis, atau bergerak seperti dilaut)
  • Temperatur Cairan
  • Persentase oil terhadap cairan yang dipisahkan
  • Kapasitas dari oil skimmer
  • Fungsi pemisahan apakah untuk mesin atau kolam atau dilaut
Ada beberapa cara kerja dari alat oil skimmer, dengan cara gravitasi, dimana minyak mengapung ke atas oil skimmer dan didorong oleh skimmer ke dalam wadah penyimpanan. Sementara ada juga yang menggunakan belt dan sering dinamakan belt skimmer, dimana bahan material juga ada beberapa yang berbahan dasar plastik dan logam. Namun masih banyak lagi dengan menggunakan metoda lain seperti menggunakan roda, atau memutar drum yang dilapisi zat yang menarik minyak dari air yang terkontaminasi sering disebut drum oil skimmer, menggunakan pompa centrifugal yang mengambang diatas permukaan air, jenis ini dinamakan floating oil skimmer, menggunakan tali atau disebut dengan rope oil skimmer, menggunakan pipa dan sebagainya. Sedangkan untuk didunia industri, pemisahan oli terhadap minyak biasanya disertai dengan material padat sepereti pada proses cutting dan grinding sehingga mulai dikembangkan metode pemisahan dengan menggunakan bucket sehingga minyak dan padatan hasil proses grinding dan cutting bisa dipisahkan sekaligus dari cairan coolant.

Air Motor / Pneumatic Motor / Air Generator

Motor adalah sebuah penggerak. Motor yang umum dan banyak digunakan adalah yang menggunakan tenaga listrik atau biasa disebut dengan elektro motor. Pada sebagian aplikasi elektro motor dianggap tidak dapat mewakili mungkin dikarenakan aplikasi yang menuntut dilarang adanya aliran listrik dan mungkin karena ambient temperaturnya yan sagat ekstrem dia atas 60 derajat celcius,

Karena itu pemakaian yang cocok untuk hal ini adalah air motor atau biasa disebut pneumatic motor. Seperti halnya elektro motor Variabel yang digunakan dalam menentukan model dari air motor ini adalah power (KW dan HP) serta RPM. Sementara untuk mounting juga ada yang foot mounting atau flange mounting.

Dan untuk aplikasi terpasang ke gear dinamakan air gear motor dan pemilihan dari model harus di informasikan ratio -nya. Yang terpentng pada penggunaan air motor adalah suplai compress air yang harus stabil dan biasanya konsumsi dari compress air ini tergantung bear kecilnya model yang digunakan (HP atau KW), air motor cukup sederhana sekali cara kerjanya dan kebanyakan terdiri dari 2 macam tipe yaitu piston air motor dan vane air motor, walaupun ada juga yang gear.

Mengenai harga dari air motor ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan elektro motor, namu kharakteristik unggul dari air motor karena sifatnya Eksplotion Proof sehingga aman dari ledakan dan kebakaran, sehingga banyak sekali air robot digunakan untuk mixer pada industri cat yang solvent base.

Hanya saja dalam mengatur besarnya tenaga serta kecepatan putar dari pneumatic motor dapat diatur dengan mudah dan untuk mengoperasikan cukup dengan membuka dan menutup valve serta untuk besarnya tenaga/torque pneumatic motor yang dihasilkan cukup dengan setting regulator serta kecepatan putar (revolution per minute) dapat dilakukan dengan setting speed control. Air Motor dalam segi maintenance cukup simple dan bisa dikatakan free maintenance , asalkan kualitas udara yang digunakan memenuhi standar atau telah melewati air treatment dengan benar .

Dari segi harga, Pneumatic motor atau air gear motor tentunya untuk brand dari USA dan Eropa sangat mahal sekali. Brand yang beredar dipasaran adalah PSI (Pneumatic System Inc.), Gast, Huco Dynatrok, Globe, Atlas Copco, Ingersoll Rand, Mannesmann Demag, Deprag Inc. Jika Ingin harga air motor yang lebih murah bisa menggunakan produk dari China, Taiwan, Korea atau mungkin dari Jepang namu ada kemungkinan stock yg berasal dari negara tersebut masih sangat terbatas.

Dalam menentukan model dan type dan tipe dari air motor maupun air gear motor tidak ada bedanya dengan menentukan type dan model dari ectro motoratau electri gear motor yang digunakan yaitu tenaga/power yang diinginkan dengan standar satuan KW atau HP, selanjutnya adalah jenis dari mountingair motor apakah foot mounting apakah flange mounting hal ini tergantung pada aplikasi yang digunakan. Begitu juga untuk Pneumatic gearmotor maka perlu ditambahkan ratio yang diinginkan.

Secara Umum gear motor yang ada dipasaran sesuai standart variant-nya tidak terlalu banyak, sedangkan dari segi power yang beredar dipasaran antara lain yaitu ;

  • 0.45 HP
  • 0.93 HP
  • 1.7 HP
  • 4 HP
  • 5.25 HP
  • 9.5 HP
  • 2.5 HP

Features :

  • 100% Explotion Proof
  • Never Burn Out
  • Mounting Flexibility
  • Stalling Safety
  • Self Sealing & Cool Running
  • All Plane Operation
  • Stepless Speed Control
  • Smooth Start
  • Tolerantion of Environment

Air Cutter

Muramoto Tekko mengeluarkan seri Cutter dengan sistem pneumatik dan hand tool dimana untuk air tool digerakkan dengan sistem pneumatik yang dikenal dengan brand nile.

  • Blade for Nile Cutter
  • Air Cutter Type MR
  • Sliding Air Cutter
  • Nile Air Cutter CP Series
  • Square Air Cutter
  • Merry Hand Tool
  • Plastic Cutting Tool
  • Heat Nipper
  • Plastic Pipe Cutter
  • Multi Purpose Cutter
  • Wire Stripper

Sistem Pneumatic

Pneumatics adalah merupakan pengembangan teknologi dengan cara kerja memanfaatkan udara bertekanan untuk mempengaruhi kerja suatu peralatan mekanikal agar menghasilkan  gerakan maju mundur, naik turun, berputar dan sebagainya. Pneumatic sistem secara intensif dan luas telah banyak digunakan hampir diseluruh kehidupan yang berhubungan dengan peralatan yang menghasilkan gerakan – gerakan dengan aplikasi yang disesuaikan dengan jenis pneumatic serta cara kerja pneumatics.

Sedangkan sebagai Power Pneumatic digunakan compressor yang menghasilkan udara bertekanan. Besarnya Pneumatic power baik secara tekanan dan kapasitas pneumatic ditentukan oleh jenis dan kegunaan peralatan mekanik yang dituju. Dipakai actuator udara bertekanan tersebut melalui sistem pengaturan, filterasi, lubrikasi dan masuk ke dalam katup – katup pengatur atau selenoid dan sebagainya sebagaimana  layaknya hidraulic.

Bagian dari pneumatic :

1. Air Power

Udara bertekanan sebagai energi utama dalam sistem hidraulis dihasilkan oleh compressor. Jenis dan kapasitas compressor yang diperlukan sesuai dengan kapasitas pneumatic atau jumlah kebutuhan udara yang bekerja dalam sistem pneumatic. Yang perlu diperhatikan pada sistem pneumatic adalah kualitas dari udara bertekanan yang mengalir pada sistem, seperti yang kita ketahui karena Imdonesia berada didaerah garis khatulistiwa dan dikelilingi lautan yang berakibat udara di wilayah Indonesia cukup basah, dimana Relative Humadity bisa berkisar hingga 90% saat musim hujan dan 50% pada saat musim kering. Karena RH Ambient Air yang terlalu ekstrim tersebut mengakibatkan compress air yang dihasilkan compressor menjadi basah dan membentuk molekul air (H20). Komponen air ini yang akan membuat sistem pneumatik menemui banyak masalah dimana akan menyebabkan life time dari peralatan sitem pneumatik seperti solenoid valve, actuator, speed control, regulator dan yang lainnya cepat rusak.

Karena itu sebelum compress air ini masuk kedalam sistem pneumatik hendaknya dilakukan treatment sehingga kualitas compress air sesuai dengan standar agar umur dari sistem pneumatik menjadi tahan lama. Treatment dari compress air ini pada dasarnya terdapat dua sistem yang sering digunakan, yaitu :

  • Sistem Refrigasi dan sistem absorber. Compress air treatment dengan menggunakan sistem refrigasi pada umumnya seperti halnya cara kerja air conditioner dimana udara yang mempunyai RH terlalu tinggi dilewatkan kedalam sistem evaporasi dimana partikel – partikel H2O yang terdapat dalam compress air berkurang menjadi sekitar 40% – 50%, sehingga untuk jarak sistem pneumatic yang jauh dari tangki penampungan akan menyebabkan molekul – molekul air akan membentuk partikel air karena terjadinya kondensasi.
  • Untuk sistem Absorber dengan cara menyerap molekul – molekul air yang terkandung dalam udara bertekanan tersebut saat ini cukup banyak digemari karena disamping mampu menurunkan kandungan H2O dalam compress air hingga dibawah 25%, mampu menurunkan konsumsi energi karena energi/power yang digunakan dalam sistem ini hanya untu sistem penggerak alat treatment dan heater guna regenerasi alat absorbernya. Hal ini cukup mencolok pada penggunaan sistem refrigasi karena energi untuk compressor refrigasi cukup boros. Hanya bedanya hasil treatment dari compress air pada sistem absorber temperaturnya leih tinggi dari ambient temperaturnya sehingga perlu dilengkapi sistem pendingin agar udara hasil proses treatment menjai normal kembali.

2. RFL

FRL adalah kepanjangan dari Filter, Regulator dan Lubricator. Filter ini berfungsi untuk menyaring kualitas udara bertekanan yang mengalir ke actuator, sedangkan regulator berfungsi untuk meregulasi besarnya compress udara yang akan mengalir sehingga besarnya tekanan udara yang menuju ke actuator sesuai dengan design. Yang biasa terdapat di instalasi pneumatic sistem dimana lubricator berfungsi untuk lubrikasi kedalam actuator sehingga mampu melancarkan gerakan dari actuator dan juga untuk mencegah komponen actuator yang bergerak dan bergesekan agar tidak cepat aus dan biasanya cukup dengan menggunakan oli yang tidak terlalu pekat. Jika kita mengamati bentuk filter dalam pneumatic karena mempunyai sifat penyaring biasanya ada bagian dari rumah filter selalu terisi air dan ini harus rajin dibuang / didrain agar kualitas udara yang mengalir ke actuator tidak mengandung air.

3. Solenoid Valve

Solenoid Valve merupakan solenoid atau katup untuk mengatur aliran udara dengan sistem penggerak berupa coil electric atau pneumatic. Solenoid ini mempunyai bentuk dan jenis yang beragam sebagaimana fungsi solenoid hydraulic.

4. Switch

5. Tubing

6. Actuator (Cylinder, Motor, Gear, Breaker, dll)

Industrial Connector

Untuk Connector Harting pada jenis Industrial Connector terdiri dari bagian bagian yang dinamakan :

  1. Insert Connector, yaitu Connector yang mempunyai dua bentuk insert yaitu insert male dan insert female, dari segi jenis connection yaitu screw terminal dan crimp terminal, dimana untuk crimp kriminal, crimp contactnya terpisah dengan terminal insertnya. Crimp Contactnya ini ada yang berwarna silver dan gold serta diameternya terdiri dari beberapa jenis ukuran antara lain yaitu 0.5, 0.75, 1, 1.5, 2, 2.5, 3 dan 4 mm .

2.  Hood Connector , yaitu sebuah tempat dudukan / rumah dari insert yang posisinya untuk insert male, dibuat dari bahan alumunium casting atua ada juga  yang dari termoplastic.  Sistem lockingnya ada yang double leveler dan single leveler 3. Housing Connector, adalah connector yang banyak dipakai di Indonesia pada segmen Industrial Connector ini. Berikut adalah model – model yang banyak ditemui antara lain, yaitu :

  • Han A Connector

Model Han merupakan industrial connector yang berbentuk persegi empat dengan design yang ramping. Connector harting Han A tersedia dalam berbagai contact mulai dari 3, 4, 10 dan 16 pin dengan sisem quick lock tergantung pada versinya. Connector Harting seri Han A ini dirancang untuk kerja hingga 10 A dan 400 volt.                Untuk hood and housing pada type Han A ukuran dan tipenya disesuaikan antara model insertnya. Size Housing dan hood sendiri terdiri dari beberapa tipe yaitu Han size 3A, Size 10A, Size 16, dan size 32 A. Penomeran dari bagian connector harting model Han A dapat dilihat dibawah ini :

Contact PN Male PN Female Hood Side Hood Top Housing
3 Pin 09 20 003 2611 09 20 003 2711 19 20 003 1640 19 20 003 1440 09 20 003 0301
4 Pin 09 20 004 2611 09 20 004 2711 19 20 004 1640 19 20 004 1440 09 20 004 0301
10 Pin 09 20 010 2612 09 20 010 2812 19 20 010 1540 19 20 010 1440 09 20 010 0301
16 Pin 09 20 016 2612 09 20 016 2812 19 20 016 1540 19 20 016 1440 09 20 016 0301
32 Pin 09 20 016 2612 & 3 09 20 016 2812 & 3 19 20 032 1531 19 20 032 0427 09 20 032 0301
  • Han D dan Han DD
  • HAN E / HAN ES / ESS / EE

  • Han Hv E® / Han® HvES
  • Han – Com®
  • Han-Modular®
  • Han® HsB
  • Han D® AV / Han E® AV / Han® ES AV
  • Han Staf®
  • R 15 (Circullar Connectors)
  • Han® R 23 (Circullar Connector)
  • Han-Snap®
  • Han-Port®
  • Han® Q
  • Han® K 3/0, K 3/2, Han® HC Modular
  • HAN – Power®
  • Han-Brid®
  • Han® PCB Adapter
  • Han® Thermocouple
  • Han-Eco®
  • Han-Yellock®
  • Han-Kit®
  • Han® Hoods and Housing with PG – entries
  • Han® Hoods and Housing with metric threads

Sibas Connector

Connector sibas merupakan connector yang mempunyai kesamaan dengan harting connector dari segi dimensi dan kualitas. Walaupun sibas connector tidak mempunyai variant selengkap harting namum untuk aplikasi di dunia industri type connector sibas cukup memadai. Connector Sibas mempunyai 3 macam keunggulan yaitu di bidang Heavy Duty Connector, Rectangular Connector, Industrial Connector.

Type dan Jenis Connector Sibas adalah :

1.   H A Model Connector

Model HA Connector Sibas terdiri dari berbagai contact (pin) dimana untuk 3 atau 4 pin connector ini bekerja pada 10 ampere namun untuk connector model HA dengan jumlah contact 10, 16, dan 32 contact bekerja pada 16 ampere . Connector Sibas dalam 1 set terdiri dari hood, housing, dan insert connector dimana untuk inset mempunyai contact screw terminal dan crip terminal. Untuk ukuran kecil yaitu connector model HA dengan 3 dan 4 contact matrial untuk hood dan houssing tersedia dari bahan alumunium casting dan thermoplastic dimana disesuaikan dengan aplikasinya.

2.   H E Model

Connector Model H E mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Connector Model H A, namun demikian mempunyai ukuran dimensi yang sedikit lebih besar. Type Connector HE tidak tersedia pada jumlah contact (jumlah pin) kecil dimana minimum jumlah contact connector yang tersedia adalah 6 contact. Type Connector HE tersedia dalam berbagai jumlah contact yaitu : connector dengan jumlah contact 6, jumlah pin 10, jumlah contact 16 pin, connector 24 pin, connector dengan 32 pin, dan jumlah contact 48 pin. Connector model H E bekerja pada maksimal 16 ampere dengan maximal tegangan pada 500 volt.

– H EE

– H D

– H DD

– H M

– H K

– H P R

– H SB

– H Q

– H DAV

Harting Connector

Harting adalah brand connector yang paling populer karena disamping banyak digunakan di dunia manufacture, Connector Harting juga banyak digunakan di dunia otomatisasi, komunikasi, broadcast, kesehatan, transportasi, oil, gas, dan power.

Begitu banyaknya Model dan type dari Connector Harting ini membawanya kepada konsekuensi yang sangat luas. Karena itu Harting Connector berdasarkan aplikasinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :

  • Machine Manufacturing

              Berbagai manufaktur mesin seperti mesin perkakas, mesin untuk pengolahan plastik, metal dan mesin pengolahan kayu, mesin untuk proses food and beverage dan mesin packaging.

  • Transportation

              Banyak digunakan di kereta api dan stasiun kereta api baik untuk sistem komunikasi maupun lainnya.

  • Otomatisasi Pabrik

             Dalam sistem Otomatisasi Pabrik alat in banyak digunakan untuk sistem robotika, conveyor sistem, handling equipment dan lini assembling, sistem jaringan, dan control baik pada component yang moveable maupun fix assy.

  • Telekomunikasi

             Infrastruktur jaringan komunikasi seluler dan pengiriman data (transmitter)

  • Energy

             Digunakan untuk energi terbarukan maupun energi konvensional serta distribusi jaringan energi seperti di PLN maupun power plan.

Sedangkan untuk jenis serta model dari harting connector sendiri dapat dibagi dalam beberapa kelompok antara lain, yaitu :

1.  Industrial Connector

  • Han – A
  • Han – D
  • Han – E
  • Han – K
  • Han – Q
  • Han – Hsb
  • Han – HvE
  • Han – Thermocouple

2.  TCA Connector

3.  Metric Connector

4.  Multi Coaxial Connector

5.  DIN 41612 Signal and Power Connector

6.  Device Connectivity

7.  Komponen untuk Optical Data Transmission

8.  Komponen Ethernet dan Kabel (Otomatisasi IT)

9.  System Cables and Cable Assemblies

Orifice Flow Meter

Flow Meter jenis ini pada prinsip kerjanya menggunakan pressure difference dan bisa digunakan untuk high temperature maupun high pressure.

Orifice Flow Meter disamping bisa digunakan untuk mengukur aliran liquid, gas juga bisa umtuk diaplikasikan pada aliran steam. Flow Meter yang dibuat dari bahan UPVC, PE dan PP atau PTFE sangat cocok sekali untuk aplikasi aliran chemical yang corosive. Pada type Orifice Flowmeter ini ada juga yang diaplikasikan untuk cairan matrial yang berat / kental seperti cairan slude pada proses WWT atau mengukur gas yang mempunyai humadity yang tinggi.